BUDIDAYA TANAMAN DURIAN
DI SUSUN OLEH :
I PUTU SUMARIANTO
2009 12 032
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
PALOPO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang.
Durian (Durio zibethinus L.) merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan. Dari segi gizi durian memiliki kandungan gizi yang baik dan dari segi ekonomi menguntungkan. Di Indonesia, pengetahuan budidaya durian masih terbatas pada penelitian mengenai aspek perbanyakan bibit saja. Hal ini membuat para petani durian berusaha menanam durian dengan mengandalkan pengalaman saja, yang tentu saja sangat sukar untuk mendapatkannya.
Durian merupakan tanaman tahunan yang memiliki tipe pertumbuhan model Roux yang dicirikan adanya dominansi pertumbuhan batang monopodial orthotrop yang kontinyu (continuous growth) dengan pertumbuhan tunas tertinggi 3-5 tunas tahun-1 dengan masa juvenil 7-12 tahun. Batang orthotropik bibit durian memiliki laju pertumbuhan relatif yang cepat, menghasilkan cabang plagiotropik lateral yang banyak; beberapa cabang orthotropik lateral juga dihasilkan dimana berkompetisi dengan cabang orthotropik utama (Subhadrabandhu et al., 1991) dan pertumbuhan cabang plagiotrop yang kurang dominan, dimana pada kondisi tidak menguntungkan, cabang lateral plagiotropik banyak tumbuh, dengan sudut lebar, demikian juga cabang lateral orthotropik yang akan berkompetisi dengan batang orthotropik utama sehingga bentuk kerucut dapat berubah (Halle, Oldeman dan Tomlinson, 1978; Subhandrabandhu, Schneemann dan Verheij, 1991).
Akar tunggang hanya teramati pada bibit yang berasal dari biji atau enten, tetapi tidak terdapat pada bibit yang berasal dari metode perbanyakan vegetatif lainnya. Pohon yang berasal dari metode perbanyakan vegetatif akarnya terdistribusi merata (Polprasid, 1961 dalam Brown, 1997), dengan distribusi akar durian (60%) dari panjang total akar berada pada radius 60 cm dari tajuk dan 0-30 cm dari permukaan tanah (Lim, 1996). Daun tersusun secara spiral pada cabang (Halle, Oldeman dan Tomlinson, 1978), berbentuk jorong (ellipticus) hingga lanset (lanceolatus) dengan dimensi 10-15 cm x 3-4,5 cm, dasar daun runcing (acutus) atau tumpul (obtusus), ujung daun runcing. Bagian atas daun permukaannya gundul (glaber), mengkilap, sedangkan permukaan daun bawah berwarna keperakan atau keemasan dengan berambut bintang (stellato-pilotus) (Subhadrabandhu et al., 1991) dan bersisik (lepidus) (Tjitrosepomo, 1994).
Bunga berada di cabang (ramiflorus) dan jarang berada dibatang (cauliflorus) (Lim, 1990 dalam Brown, 1997; Halle, Oldeman dan Tomlinson, 1978). Ovari bersifat menumpang (superus) dan normalnya terdiri dari 5 ruang (lokulus) (Linnaeus, 1774 dalam Brown 1997). Bunga membuka pada sore hari dan sebelum tengah malam sebagian besar serbuksari dan kelopak, mahkota bunga serta tangkaisari gugur. Kepala putik tetap reseptif hingga pagi hari, dengan penyerbukan dibantu oleh kelelawar dan mungkin ngengat (Subhadrabandhu et al., 1991). Bentuk kepala putik konsisten berhadap klon, sehingga dapat dipakai untuk identifikasi klonal (Brown, 1997). Di Malaysia dan Indonesia durian umumnya berbunga dua kali dalam setahun, dengan banyak variasi waktu dari tahun ke tahun yang dipengaruhi dengan periode musim kering dan hujan (Subhadrabandhu et al., 1991). Periode pembungaan berlangsung pada awal bulan Oktober dan masa panen berakhir pada pertengahan bulan Februari, jika terjadi masa berbuah kedua, pada periode ini pembungaan terjadi pada awal Juni dan berbuah hingga pertengahan Juni (Lim, 1997).
Biji buah durian dideskripsikan oleh Garner (1976) berbentuk bulat telur (ovoid), panjang 3,5-5,0 cm, diameter 2,5-3,5 cm. Lapisan kulit biji luar (testa) berwarna coklat-kemerahan dan diselubungi selaput biji yang biasanya dimakan (aril). Biji tergolong rekalsitran (Hofmann dan Seiner, 1989 dalam Brown, 1997), dan berkecambah dalam waktu 3-8 hari dengan tipe perkecambahan hipogeal tetapi kadang-kadang semihipogeal (Burger, 1972). Biji tipe rekalsitran memiliki laju pertumbuhan relatif yang tinggi dalam waktu singkat, namun tingkat kematian dalam perkecambahannya lebih tinggi pada biji yang lambat berkecambah (Luttge, 1997).
Buah tergolong buah sejati tunggal (Tjitrosepomo, 1994) berbentuk bulat (globose), bulat telur (ovoid) atau elipsoidal (ellipsoid), panjang 25 cm, diameter 20 cm, warna hijau hingga coklat, dengan panjang duri hingga 1 cm dengan pola pertumbuhan buah sigmoid (Subhadrabandhu et al., 1991). Laju translokasi buah mengikuti fungsi eksponensial selama 8,2 minggu perkembangan buah, dengan distribusi translokasi relatif 80% untuk penambahan bobot kering dan 20% untuk respirasi. Meskipun demikian berdasarkan analisis model kompartemen Takano dan Ogawa (1996), durian memiliki laju translokasi lebih rendah bila dibandingkan Cinnamomum camphora (Ogawa et al., 1996). Penjelasan terhadap hal ini didapatkan pada penelitian yang dilakukan Tongde et al., (1989); Booncherm dan Siriphanich (1991 dalam Brown 1997) yang mendapati durian merupakan buah klimaterik dengan peningkatan aktivitas sumber (sink) yang ditandai oleh peningkatan kadar CO2 dan etilen meningkat pada bagian akhir perkembangan buah.
1.2. Rumusan masalah.
Adapun rumusan masalah dalam pembagunan pertanian yaitu:
1. Apa yang di maksud degan tanaman durian?
2. Bagai mana cara budidaya tanaman durian?
3. Sebutkan jenis-jenis tanaman durian.?
1.3. Tujuan dan kegunaan.
Adapun tujuan dan kegunaannya yaitu :
1. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu :
· Mengetahui tanaman durian
· Mengetahui cara budidaya tanaman durian
· Mengetahui jenis tanaman durian
2. Kegunaan
Adapun kegunaan yaitu :
· Sebagai penelitian
· Sebagai pembelajaran
· Sebagai motifikasi dalam meningkatkan mutu pertanian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Tanaman.
Dalam dunia tumbuhan,jagung diklarifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus Murr
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm, lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram (opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat kemerahan. Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih hingga cokelat keemasan, berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun. Perbanyaan Generatif (biji).
2.2. Nilai-nilai ekonomis.
Durian adalah buah yang sangat terkenal dan sangat digemari oleh masyarakat di Indonesia. Buah ini memiliki nilai ekonomi yang relatif tinggi. Durian biasa tumbuh di daerah yang beriklim sejuk. Durian biasa ditanam di pekarangan rumah ataupun dibudidayakan untuk komoditas eknomi.
2.3. Permintaan pasar.
Buah durian bukan hanya enak dimakan secara langsung, namun jika diolah menjadi produk penganan serta minuman dingin tidak kalah enaknya. Meski olahan durian miliki nilai jual yang tinggi, namun tetap saja direspons positif pasar.
Anik Lestari, salah satu pengelola toko oleh-oleh khas Bali, Minggu (22/5) kemarin mengungkapkan, produk olahan buah biasanya akan lebih memiliki nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan yang belum diolah. Salah satunya olahan pia durian yang selama ini menjadi produk oleh-oleh khas dari Bali yang cukup diminati pasar.
''Meski harganya mencapai Rp 12.000 per bungkus, lebih mahal dibandingkan dengan pia isi kacang hijau maupun cokelat yang rata-rata berkisar Rp 6.000 - Rp 8.000 per bungkus, tetap saja tidak menyurutkan permintaan pasar akan olahan durian hingga kini,'' tuturnya.
Jelas Anik, khusus untuk penganan pia disediakan dengan beragam pilihan yang dibedakan berdasarkan rasa. Namun, jika dilihat dari perputaran barang yang ada, penganan pia menjadi salah satu penganan yang paling laris.
Katanya, tidak kurang sekitar 50 bungkus mampu terjual per hari dan jumlah tersebut bisa jadi mengalami lonjakan, bila memasuki musim libur sekolah. ''Pia durian ini kami pasok dari sejumlah perusahaan lokal, di mana pasokannya disesuaikan dengan kondisi jumlah kunjungan tamu yang ada,'' ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Mirna Astari, penjual es buah di bilanggan Panjer, dirinya tidak bisa tiap hari menjual es jus atau es buah durian, sebab tergantung musim. Jika musim baru dijual dan bila tidak musim sebaliknya. Namun, ketika musim, harga jual dari es durian tidak murah bahkan bisa lebih mahal dibandingkan minuman dengan bahan baku olahan buah lainnya.
''Meski begitu, rata-rata es jus durian diminati masyarakat, malah lebih diminati dibandingkan es jus dan es buah berbahan buah-buahan lainnya,'' tandasnya. Harga jus durian ditawarkan dikisaran Rp 10.000 per gelas, berbeda dengan jus buah biasa Rp 5.000 per gelas. Karena bersifat musiman, membuat harga minuman durian ini menjadi mahal.
2.4. kecocokan / kesesuaian agroklimat.
Durian merupakan spesies berhabitat tropika, dapat tumbuh pada elevasi sekitar 800 m. dpl (Ashari, 1995; Subhadrabandhu et al., 1991; Syafrial, Dewani dan Wijana, 1995; Indriani, 1993). Presipitasi yang diperlukan adalah 1500-2500 mm tahun-1 (Wiryanta, 2001; Indriani, 1993). Tanah harus bersolum dalam, dengan struktur ringan untuk mengurangi busuk akar (Ashari, 1995; Subhadrabandhu et al., 1991, Indriani, 1993), dan berpematusan baik (Salafsky, 1995). Tanah ber-pH sekitar 6.0-7.0 (Wiryanta, 2001) dan dapat tumbuh dengan baik pada beberapa jenis tanah utama di Indonesia, seperti tanah latosol, podsolik merah kuning, atau andosol (Wiryanta, 2001), grumosol dan andosol (Anonymous, 1997). Topografi yang sesuai adalah moderat tetapi tidak melebihi 350. Untuk topografi curam, perlu dibuat struktur teras untuk mengurangi dampak limpasan permukaan (Wiryanta, 2001).
Suhu rerata minimum 220C dan rerata maksimum 330C (Lim, 1997). Tanah yang berpematusan baik, dalam, subur, berlempung, kaya nutrisi dan bahan organik cocok untuk durian (Lim, 1997; Wiryanta, 2001) dengan intensitas cahaya ideal 40-50% (Wiryanta, 2001).
Durian dapat tumbuh pada iklim basah AB menurut Schmidt dan Ferguson (A:12 bulan basah dan 0 bulan kering; B:9 bulan basah dan 4 bulan kering hingga 7-8 bulan basah dan 4 bulan kering) (Soemarno, 1995; Syafrial, Dewani dan Wijana, 1995; Wiryanta 2001; Indriani, 1993). Kedalaman air tanah bcd (50 hingga >200 cm (Soemarno, 1995). Daerah yang terlalu rendah kedalaman air tanahnya akan sangat mengganggu akar durian. Akibatnya akan terjadi kebusukan pada akar (Wiryanta, 2001). Ditambahkan, adanya musim kemarau di daerah yang iklim keringnya panjang dapat mengakibatkan bunga dan buah mudah rontok (Syafrial, Dewani dan Wijana, 1995).
2.5. Ketersediaan tanaga kerja dan modal.
2.5.1 Tenaga kerja.
Menurut Djojohadikusumo ( Hadisaelful, 2009 ;9 ) “tenaga kerja adalah orang bersedia dan sanggup bekerja untuk diri sendiri dan anggota keluarga yang tidak menerima upah, bayaran berupa ( berupa uwang ) serta mereka yang bekerja untuk mendapat gajih atau upah.
Mubyarto ( 1987;123 ) mengemukakan bahwa “tenaga kerja bagi sector pertanian ( usaha tani ) tidak hanya berupa tenaga kerja kasar ( labor ) tetapi menyangkut juga tenaga pemimpin (manager usaha tani yang mengatur organisasi secara keseluruhan “ dalam menerapkan budidaya durian, padaumumnya tenaga kerja yang ada sebagiaan besar merupakan tenaga kerja kasar, dalam hal ini petani yang menggarap lahan atau buruh tani yang segaja di bayar oleh petani pemilik untuk mengerjakan lahan garapaan, sedangkan tenaga ahli tidak terdapat dalam system usaha Tania ini. Hal ini terjadi karna sistem usaha tani budidaya durian masih dipandang sebagai jenis usaha tani yangbersifat tradisional.
2.5.2 Modal.
Dalam pengertiaan modal adalah barang dan jasa yang bersama faktor tanah tanah / lahan dan tenaga kerja yang mengasilkan pertaniaan. Kehadiran modal dalam usaha pertaniaan sagat penting adanya. Sebaptanpa jenis modal usaha apapun tidak akan berjalan walaupun sarat-sarat lainnya telah di miliki.
Pengelolahan jenis modal usaha tersebut bila dikaitkan degan modal usaha pertanian khususnya system usahatani durian. Modal yang sagat bersifat fisik menyangkut lahan perkebunan, penyediaan benih durian,peralatan yang digunakan. Sedangkan modal yang bersifat manusia meliputi tingkat keterampilan dan kecakapan petani yang berpengaruh dalam peningkatan produktivitas hasil pertaniaan
Pada setiap kegiatan pertaniaan modal usaha dapat berasal dari petani sendiri, bank, koprasi dan sebagaimana yang di peroleh secara kredit, serta dalam pola melalui kerja sama dalam pihak lainya. Degan cara bagi hasil. Seperti system yang di terapkan pada lahan yang di garap oleh petani yang bersetatus sebagai penggarap degan petani yang berstatus sebagai pemilik atau tuan tanah degan buruh taninya.
2.6. Pemeliharaan tanaman durian.
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa durian merupakan salah satu buah yang paling digemari. Hal ini disebabkan oleh rasanya yang lezat dan legit. Disamping itu juga bisa diolah menjadi berbagai bentuk aneka kuliner. Misalnya ; ketan durian, tempuyak, campuran permen, es, susu, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan durian berkualitas dan dapat berbuah tepat pada waktunya diperlukan pemeliharaan yang teratur. Pemeliharaan tersebut adalah sebagai berikut:
2.6.1. Pemupukan.
1. Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman,
2. Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Tanaman durian yang telah berumur ≥ 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20-25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya.
Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
2.6.2. Pemangkasan Bentuk.
Agar pertumbuhan dan produksi tanaman optimal dan memudahkan dalam pemeliharaan, harus dilakukan pemangkasan bentuk . Hal yang diperhatikan dalam pemangkasan bentuk adalah :a). Tanaman berumur masih berumur 1 tahun dengan tinggi batang utama 70-100 cm. b). Tunas-tunas liar disekitar dahan dibuang, mahkota berbentuk cembung seperti payung c) Pembentukan tajuk dilakukan dengan memelihara satu batang utama dan 10 calon cabang primer terpilih.
2.6.3. Pengairan.
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yang baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
2.6.4. Penyiangan.
Penyiangan dilakukan bila gulma telah tumbuh disekitar tanaman. Tanah disekitar batang digemburkan, tetapi jangan sampai merusak perakaran tanaman. Gulma bisa dibiarkan sebagai mulsa, tetapi sebaiknya lahan dibawah kanopi pohon dupayakan bebas gulma. Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput di sekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m dari pohon durian).
2.6.5. Penjarangan buah
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda). Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan 50-60% dari seluruh buah yang ada. (Penulis Inang Sariati)
2.7. Selera / rasa pada buah durian.
Buah Durian. Hmm...mendengar namanya saja sontak terbayang kelezatannya. Aromanya yang menggoda, dagingnya yang menggugah selera, serta kekhasan rasa yang sanggup membuat sang penikmatnya tergila-gila seolah melekat pada buah yang masuk dalam golongan tumbuhan tropis asal Asia Tenggara ini.. Harganya yang relatif lebih mahal daripada buah lokal musiman tenyata tidak menggoyahkan julukan durian sebagai buah promadona. Digilai, diburu, dan dicari.
Namun, ketenaran durian sebagai ”King Of Fruit” juga memancing kontroversial. Terutama bagi sebagian orang yang tidak suka dengan aromanya. Bahkan, banyak dari mereka yang merasakan pusing, mual, dan perut sering terasa panas setelah mencicipi durian. Alhasil, istilah ’mabuk duren’ pun turut populer. Jika Anda mengalami gejala mabuk durian, tak perlu risau. Ada cara kuno yang bisa dipraktekkan, yaitu dengan menggunakan kulit durian itu sendiri. Ambil air secukupnya dan dituangkan pada lekukan kulit durian. Kemudian minumlah air tersebut. Kulit durian yang berwarna putih memiliki zat penawar untuk alkohol yang terkandung dalam durian.
Tidak hanya itu, kulit durian juga mampu menetralisir aroam durian yang tertinggal pada tangan kita. Caranya, cukup cuci tangan dengan menggunakan kulit bagian dalam durian tersebut. Bau durian pun lenyap.
Durian fever (demam durian) juga melanda Badan Perijinan Terpadu (BPT). Usai jam kerja, secara kebetulan, ada penjual durian keliling yang melintas. Wanita paruh baya tersebut memanggul tenggok (keranjang anyaman kayu) berisikan durian lokal dan menjajakannya berkeliling dengan berjalan kaki. Tanpa dikomando, suasana heboh pun menyeruak. Apalagi saat Sri Umiyarsi (staf loket perijinan Kesehatan) menawarkan rekan-rekan yang lain untuk menikmari lezatnya buah yang termasuk famili Bombaceae ini. Hampir semua karyawan BPT yang masih berada dikantor spontan menyerbu
berikut ini ada tips yang bisa disimak agar kita tidak salah memilih durian.
- Pilihlah durian yang bulat penuh, hindari yang durian dengan bentuk yang kurang simetris
- Perhatikan bagian bawahnya, pastikan durian belum pecah/ terbuka ( kebanyakan durian yang sudah pecah/ terbuka sudah kadaluwarsa)
- Periksa tangkainya. Untuk menentukan tebal dan tipisnya daging buah bisa dilihat dari tangkainya. Jika tangkai durian tebal dan pendek, sudah tentu dagingnya tebal, sebaliknya jika tangkainya panjang dagingnya tipis
- Cium aroma buah. Durian masak, bisa ditandai dengan mencium aroma buah
- Saat memilih durian jangan lupa tepuk-tepuk dengan benda tumpul, jika bergema berarti sudah masak dan bisa dikonsumsi
- Untuk menentukan padat dan lembeknya daging durian juga ada caranya, yaitu dengan memperhatikan kulit durian sendiri. Jika kulit terlihat berduri jarang dan besar-besar bisa dipastikan durian itu berdaging padat, tapi jika durian berkulit kecil dan durinya berjarak dekat, daging durian pasti lembek.
2.8. Mamfaat buah durian.
Salah satu buah yang sangat digemari oleh banyak orang adalah durian. Selain karena rasanya yang sangat lezat dan aromanya yang harum, ternyata buah durian merupakan salah satu makanan sehat karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya pada daging buahnya saja, tetapi juga pada kulit dan daunnya. Namun tidak banyak orang mengetahuinya, bahkan kadangkala mereka menganggap durian adalah buah yang dapat menyebabkan penyakit. Memang pendapat itu tidak sepenuhnya salah, karena makan buah durian dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu kadar kolesterol dalam durian juga cukup tinggi.
Tetapi durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh jika dimakan tanpa berlebihan. Di dalam daging buah durian mengandung banyak sekali zat gizi, di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca), fosfor (P), asam folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangaan (Mn), tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin. Durian juga mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga penderita diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian.
Fosfor dan zat besi yang terdapat dalam durian ternyata 10 kali lebih banyak daripada buah pisang. Kandungan gizi tiap 100 gram buah durian adalah 67 gram air, 2,5 gram lemak, 28,3 gram karbohidrat, 1,4 gram serat, 2,5 gram protein, dan menghasilkan energi sebesar kurang lebih 520 kJ.
Berikut ini beberapa manfaat durian bagi kesehatan tubuh:
- Dapat mengatasi anemia karena durian kaya akan asam folat dan zat besi.
- Dapat mengatasi sembelit karena durian banyak mengandung serat. Selain itu kulit durian yang dilumatkan dan dioleskan ke perut dapat memudahkan buang air besar.
- Menghambat penuaan dini karena mengandung vitamin C sebagai antioksidan.
- Meningkatkan tekanan darah yang rendah karena mengandung zat besi dan sifatnya yang panas.
- Mengatasi bengkak.
- Mengobati penyakit ruam pada kulit (kurap).
- Baik untuk kesehatan tulang dan persendian karena mengandung kalsium, potasium, dan berbagai vitamin B.
- Kandungan mangaan dapat menjaga kestabilan kadar gula dalam darah.
- Kulit durian yang dibakar lalu dijadikan abu, airnya dapat melancarkan haid, tetapi juga bersifat abortif.
- Buahnya dapat sebagai obat penyakit kuning.
- Meningkatkan nafsu makan karena mengandung niasin dan thiamin.
- Riboflavin (vitamin B2) dapat membantu mengatasi migrain.
- Memelihara kesehatan tiroid karena kandungan tembaganya.
- Dapat mengurangi stres dan depresi karena kandungan piridoksin (B6).
- Baik untuk kesehatan gigi karena mengandung fosfor (P).
- Kulit buah durian dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk.
- Akar dan air seduhan daun durian dapat sebagai antipiretik.
- Diyakini sebagai afrodisiak.
- Akarnya dapat untuk mengobati infeksi pada kuku.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Budidaya durian .
3.1.1. Persiapan lahan.
3.1.1.1.Persiapan.
Penanaman durian, perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, pengaturan volume produksi.
3.1.1.2.Pembukaan Lahan.
Pembersihan dan pengolahan lahan dilakukan beberapa minggu sebelum penanaman bibit berlangsung. Batu-batu besar, alang-alang, pokok-pokok batang pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu dibersihkan dari tanaman liar yang akan menganggu pertumbuhan.
3.1.1.3.Pembentukan Bedengan.
Tanah untuk bedengan pembesaran harus dicangkul dulu sedalam 30 cm hingga menjadi gembur, kemudian dicampur dengan pasir dan kompos yang sudah jadi. Untuk ukuran bedengan lebar 1 m panjang 2 m, diberi 5 kg pasir dan 5 kg pupuk kompos. Setelah tanah, pasir dan kompos tercampur merata dan dibiarkan selama 1 minggu. Pada saat itu juga tanah disemprot Vapan/Basamid untuk mencegah serangan jamur/bakteri pembusuk jamur. Di sekeliling bedengan, perlu dibuatkan saluran untuk penampung air. Jika bedengan sudah siap, biji yang telah tumbuh akarnya tadi segera ditanam dengan jarak tanam 20 x 30 cm. Penanaman biji durian dilakukan dengan cara dibuatkan lubang tanam sebesar biji dan kedalamannya sesuai dengan panjang akar masing-masing. Setelah biji tertanam semua, bagian permukaan bedengan ditaburi pasir yang dicampur dengan tanah halus (hasil ayakan) setebal 5 cm.
3.1.1.4.Pengapuran.
Keadaan tanah yang kurang subur, misalnya tanah podzolik (merah kuning) dan latosol (merah-coklat-kuning), yang cenderung memiliki pH 5 - 6 dan penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir, liat dan debu, dapat diatasi dengan pengapuran. Sebaiknya dilakukan menjelang musim kemarau, dengan kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Dua sampai 4 minggu sebelum pengapuran, sebaiknya tanah dipupuk dulu dan dilsiram 4-5 kali. Untuk mencegah kekurangan unsur Mg dalam tanah, sebaiknya dua minggu setelah pengapuran, segera ditambah dolomit.
3.1.2. Teknik Penanaman.
3.1.2.1.Penentuan Pola Tanaman.
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, kultivar durian, serta sistem budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang dan dalam jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yang biasa dilakukan yakni dengan tanaman horti (lombok, tomat, terong dan tanaman pangan: padi gogo, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar.
3.1.2.2.Pembuatan Lubang Tanam.
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian sebelah bawah dikumpulkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama ± 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35 kg pupuk kandang dan 1 kg fospat.
Untuk menghindari gangguan rayap, semut dan hama lainnya dapat dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.
3.1.2.3.Cara Penanaman .
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh dan perakaran yang banyak serta kuat.
Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut :
- Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
- Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
- Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
- Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
- Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.
3.1.3. Pemeliharaan Tanaman.
3.1.3.1.Penjarangan dan Penyulaman.
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya.
Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan ± 50-60% dari seluruh buah yang ada.
3.1.3.2.Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (.... diameter 1 m dari pohon durian).
3.1.3.3.Pemangkasan/Perempelan.
3.1.3.3.1Akar durian.
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.
3.1.3.3.2.Peremajaan.
Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapat diokulasi. Cara okulasi cabang sama dengan cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tidak boleh terlalu dekat dengan tanah.
3.1.3.3.3.Pembentukan tanaman yang terlanjur tua.
Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tidak mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dengan kalep agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat dengan pasak. Dengan demikian, dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
3.1.3.4.Pemupukan.
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsur hara yang terkandung dalam tanah.
3.1.3.4.1.Cara memupuk.
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
3.1.3.4.2.Jenis dan dosis pemupukan.
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara. menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur =3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
3.1.3.5.Pengairan dan Penyiraman.
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yang baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
3.1.3.6.Waktu Penyemprotan Pestisida.
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yang baik, setiap 2 minggu sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1 cc/liter air dan ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida yang digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai aturan yang ditetapkan dan berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan cukup melaburi batang dengan fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
3.1.3.7.Pemeliharan Lain.
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringan-jaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak memberikan unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat tanaman menjadi lemah sehingga penggunannya harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label yang ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja.
3.1.4.Panen.
3.1.4.1.Ciri dan Umur Panen.
Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September sehingga bulan Oktober-Februari buah sudah dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim hujan tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah. Warna durian yang hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya. Buah yang sudah masak umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat. Pada durian yang sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar dentang udara antara isi dan kulitnya.
3.1.4.2.Cara Panen.
Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tidak langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat diikat dengan tali plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah yang terlepas dari batang atau ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dapat diambil dalam keadaan utuh. Buah durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan menggunakan pisau tajam. Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas, ± 1,5 cm dari dahan. Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena di tempat ini terdapat bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya. Buah durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya dipetik dengan menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ke tanah. Durian yang jatuh ke tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan alkohol dan asam.
3.1.4.3.Prakiraan Produksi.
Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir perpohon pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah yang lebih banyak lagi maka bobot buah akan turun.
3.2. ANalisis ekonomi budidaya.
3.2.1. Analisis Usaha Budidaya.
Perkiraan analisis usaha tani tanaman durian seluas 1 ha.
3.2.1.1.Biaya produksi.
- Tanah 1 ha @ m 2 x Rp. 15.000,- Rp. 15.000.000,-
- Bibit :150 pohon @ Rp. 50.000,- Rp. 7.500.000,-
- Pupuk
- Pupuk kandang: 9500 kg @ Rp. 60,- Rp. 570.000,-
- UREA: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
- TSP: 1400 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 2.100.000,-
- KCl: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
- NPK: 1400 kg @ Rp. 2.800,- Rp. 3.920.000,-
- Hormon/mineral: 70 liter @ Rp. 3.500,- Rp. 245.000,-
- Obat dan pestisida
- Insektisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
- Fungisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
- Alat dan bangunan
- Bangunan dan sumur Rp. 2.500.000,-
- Alat semprot: 2 unit @ Rp. 75.000,- Rp. 150.000,-
- Cangkul: 2 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
- Sabit: 2 buah @ Rp. 3.500,- Rp. 7.000,-
- Garpu: 2 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
- Golok: 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-
- Gunting pangkas: 3 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-
- Gergaji pangkas: 2 buah @ Rp. 6.000,- Rp. 12.000,-
- Ember: 5 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 15.000,-
- Tenaga kerja tetap
- Upah 5 bok 12 x 2 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.600.000,-
- Pakaian 5 x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
- THR 5 x Rp. 25.000,- Rp. 125.000,-
- Tenaga kerja lepas
- Membuat lubang tanam 15 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 45.000,-
- Memupuk dan menanam 25 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 42.115.000,-
3.2.1.2.Pendapatan
- Tahun ke-5 produk ke 1 = 25/100 x 150 x 30 x Rp. 30.000= Rp. 33.750.000,-= Rp. 33.750.000 – Rp. 42.115.000 - Rp. 8.365.000,-
- Tahun ke-6 produk ke 2 =25/100 x 150 x 60 x Rp. 30.000= Rp. 67.500.000,-= Rp. 67.500.000 – (Rp.8.365.000 + Rp. 16.765.000) - Rp. 42.370.000
- Pada tahun ke-7 keuntungan sudah dapat menutupi investasi yang dikeluarkan
3.2.1.3.Investasi rata-rata/pohon: Rp. 175.096,66
3.2.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Peluang bisnis durian sangat bagus. Untuk pasar luar negeri pada tahun 1983-1987 dikirim ke negara Taiwan, Singapura, Malaysia dan Hongkong. Dan pada tahun 1989 permintaan meningkat ke negara Prancis, Belanda, Brunei, australia, Saudi Arabia dan Jepang. Bahkan pada tahun 1999 di Jepang harga durian dapat mencapai 10.000 yen (Rp 700.000,-). Peluang pasar di Indonesia juga sangat bagus, harga durian berkualitas dapat mencapai Rp 30.000,-/kg. Sedangkan untuk buah durian dipasaran dan kualitasnya biasa-bisa saja mencapai Rp. 15.000,-/buah. Selama ini perdagangan durian lebih dikuasai oleh negara Thailand, hal ini disebabkan oleh mutu buah yang bagus. Padahal Indonesia dapat melakukan hal yang sama apabila mutu ditingkatkan. Bahkan Indonesia memiliki varietas yang beragam dan berbuah sepanjang tahun. Dengan penanganan yang profesional dan dibantu oleh kemudahan-kemudahan dari pemerintah durian Indonesia mampu menguasai pasar dunia.
3.3. Standar produksi
3.3.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: klasifikasi dan syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, pengemasan dan syarat penandaan.
3.3.2. Diskripsi
Standar mutu buah durian di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01-4482-1998.
3.3.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Buah durian diklasifikasikan dalam 3 jenis mutu, yaitu Mutu I, Mutu II dan Mutu III.
- Kerusakan: mutu I=tidak ada (bebas penyakit dan serangga); mutu II=tidak ada (bebas penyakit dan serangga); mutu III=tidak ada (bebas penyakit dan serangga).
- Cacat: mutu I=tidak ada; mutu II=ada; mutu III=ada.
- Rasa dan aroma: mutu I=baik sesuai kultivar; mutu II=baik sesuai kultivar; mutu III=baik sesuai kultivar.
- Kekerasan daging: mutu I=keras/sedang; mutu II=keras/sedang; mutu III=keras/sedang.
- Kesegaran buah: mutu I=segar; mutu II=segar; mutu III=segar.
- Warna daging buah: mutu I=sesuai kultivar/kuning; mutu II=sesuai kultivar/kuning; mutu III=sesuai kultivar/kuning.
- Kesegaman Kultivar: mutu I=seragam; mutu II=seragam; mutu III=seragam.
- Perbandingan berat dengan biji: mutu I >2; mutu II >1; mutu III=boleh < 1.
Pengujian buah durian dilakukan berdasarkan pengamatan dari bentuk fisik dan visualisasi dari standar mutu yang ada.
3.3.4. Pengambilan Contoh
Satu partai/lot buah durian segar yang terdiri maksimum 1.000 kemasan atau 1000 buah, contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan atau jumlah buah dengan ketentuan sebagai berikut:
- Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 1–5, pengambilan contoh semua.
- Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 6–100, pengambilan contoh minimum 5.
- Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 101–300, pengambilan contoh minimum 7.
- Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 301–500, pengambilan contoh minimum 9.
- Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 501-1001, pengambilan contoh minimum 10.
Dari setiap kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga buah kemudian dicampur. Untuk kemasan dengan isi kurang dari tiga buah diambil satu buah.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.
3.3.5. Pengemasan
Buah durian seyogyanya dikemas sesuai dengan pasar yang dituju. Untuk Pasar Eropa, Ameriak dan Kanada, disukai buah durian yang beratnya 2,5-3,5 kg/buah dan dikemas dengan kotak karton berkapasitas 10-12 kg. Untuk pasaran Hongkong dipilih buah durian yang beratnya 2-4 kg/buah dan dikemas dalam keranjang bambu berkapasitas 35-50 kg. Sedangkan untuk Malaysia dan Singapura atau pasar lokal dikehendaki buah durian dengan berat 2,0-5,0 kg/buah yang dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu, atau tanpa kemasan langsung ditumpuk ai atas bak truk. Label atau gantungan yang menyertai setiap kemasan harus mudah dilihat dan berisi informasi :
- Dihasilkan di Indonesia.
- Nama perusahaan/eksportir.
- Nama kultivar durian.
- Kelas mutu.
- Jumlah buah dalam kemasan.
- Berat kotor.
- Berat bersih.
- Identitas pembeli di tempat tujuan.
- Tanggal panen.
- Tanggal buah itu enak dimakan.
- Tanggal buah itu tidak enak lagi dimakan.
- Petunjuk cara penanganan (suhu, kelembaban) yang dianjurkan.
3.4. Jenis-jenis tanaman durian.
1. Durian Jingga |
DESKRIPSI DURIAN JINGGA (Klon Lokal)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2. Durian Arab |
DESKRIPSI DURIAN ARAB (Klon Lokal)
|
3. Durian Cikrak |
DESKRIPSI DURIAN CIKRAK (Klon Lokal)
|
4. Durian Orri |
DESKRIPSI DURIAN ORRI (Klon Lokal)
Deskriptor Lutfi Bansir |
5. Durian Bajul |
DESKRIPSI DURIAN BAJUL (Klon Lokal)
|
7. Durian Sepanjang Musim |
DESKRIPSI DURIAN SEPANJANG MUSIM(Klon Lokal)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
8. Durian Manalagi |
DESKRIPSI DURIAN MANALAGI (Klon Lokal)
|
9. Durian Belimbing |
DESKRIPSI DURIAN BELIMBING (Klon Lokal)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
10. Durian Kunir |
DESKRIPSI DURIAN KUNIR (Klon Lokal)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
11. Durian Gentaru |
DESKRIPSI DURIAN KUNIR (Klon Lokal)
Deskriptor Lutfi Bansir |
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.Durian merupakan tanaman tahunan yang memiliki tipe pertumbuhan model Roux yang dicirikan adanya dominansi pertumbuhan batang monopodial orthotrop yang kontinyu (continuous growth) dengan pertumbuhan tunas tertinggi 3-5 tunas tahun-1 dengan masa juvenil 7-12 tahun. Batang orthotropik bibit durian memiliki laju pertumbuhan relatif yang cepat, menghasilkan cabang plagiotropik lateral yang banyak; beberapa cabang orthotropik lateral juga dihasilkan dimana berkompetisi dengan cabang orthotropik utama (Subhadrabandhu et al., 1991) dan pertumbuhan cabang plagiotrop yang kurang dominan, dimana pada kondisi tidak menguntungkan, cabang lateral plagiotropik banyak tumbuh, dengan sudut lebar, demikian juga cabang lateral orthotropik yang akan berkompetisi dengan batang orthotropik utama sehingga bentuk kerucut dapat berubah (Halle, Oldeman dan Tomlinson, 1978; Subhandrabandhu, Schneemann dan Verheij, 1991).
Penanaman durian, perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, pengaturan volume produksi.adapun Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya. Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Durian menghendaki tanah yang subur, gembur, tidak bercadas, kedalaman air tanah 1-2 meter, kemasaman (pH) tanah 6 – 7. Durian bisa ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 meter. Ukuran lobang 60 x 60 x 60 cm. Pada umur 8 tahun durian yang berasal dari okulasi sudah berbunga. Bila buah terlalu lebat perlu dilakukan penjarangan dengan menyisakan 40 - 50 % saja. Buah durian yang matang di pohon akan jatuh dengan sendirinya.
4.2. Saran
Laporan ilmiah yang telah kami buat ini,mungkin masih ada kekurangan dan belum mencapai sempurna seperti yang diharapkan. Jadi,demi kemajuan yang akan datang,kami semua mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak/Ibu dosen, maupun dari pembaca,agar kami dapat memperbaikinya.
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
BalasHapusmenyediakan REFRACTOMETER BRIX untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
BalasHapusmenyediakan REFRACTOMETER BRIX untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro
Thanks Infonya, admin.
BalasHapusUntuk mencari referensi website pertanian, peternakan dan perikanan saya sarankan untuk mengunjungi website ini ya min.Soalnnya sangat lengkap dan mudah dipahami.
Fredikurniawan.com - Informasi Pertanian Lengkap
ilmupeternakan.web.id - Informasi Peternakan Lengkap